Larangan Menyia-nyiakan Harta
Yang Tidak Di Dalam Arah-arah Yang Diizinkan Oleh Syari'at Dalam
Membelanjakannya
1778. Dari Abu Hurairah r.a.,
katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu redha untukmu
semua akan tiga perkara dan benci untukmu semua akan tiga perkara pula. Allah
redha untukmu semua, jikalau engkau semua menyembahNya dan tidak menyekutukan
sesuatu denganNya dan jikalau engkau semua berpegang teguh dengan agama Allah
dengan bersama-sama -penuh rasa persatuan - dan engkau semua tidak
bercerai-berai. Allah benci untukmu semua akan qif dan qal -
dikatakan dari sini mengatakan ke sana yakni huraian yang tidak ada
kepastian benarnya, juga banyaknya pertanyaan serta menyia-nyiakan harta."
Diriwayatkan oleh Imam Muslim
dan sudah lalu huraian Hadis ini lihat Hadis no. 108.
1779. Dari Warrad, penulis
al-Mughirah, katanya:" Al-Mughirah bin Syu'bah mendiktekan kepada saya dalam
suratnya yang di-sampaikan kepada Mu'awiyah r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. itu
mengucapkan setiap habis mengerjakan shalat yang diwajibkan, iaitu - yang
ertinya: "Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya.
BagiNya pulalah segala kerajaan dan segenap puji-pujian dan Allah adalah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah tiada yang dapat menolak terhadap apa yang
telah Engkau kurniakan dan tidak ada yang kuasa memberi terhadap apa yang telah
Engkau tolak dan tidak bergunalah kekayaan itu kepada orang yang memilikinya
dari siksaMu."
Selain itu ditulisnya pula
suratnya kepada Mu'awiyah itu bahawasanya Nabi s.a.w. melarang dari qil wa
qal - yakni: dari si Anu dan kata si Anu, iaitu kata-kata tanpa kepastian
benarnya, juga melarang menyia-nyiakan harta, memperbanyak pertanyaan. Beliau
s.a.w. melarang pula berani pada para ibu, menanam anak-anak perempuan
hidup-hidup dan mencegah - yakni tidak melaksanakan - apa-apa yang wajib atas
dirinya serta meminta apa-apa yang bukan miliknya." (Muttafaq 'alaih)
Hadis ini sudah lalu
huraiannya - lihat Hadis no. 340.
No comments:
Post a Comment