Ketahuilah bahawasanya bercampur -
bergaul - dengan orang banyak menurut cara yang saya sebutkan itu adalah yang
terpilih dan itulah yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. serta para Nabi
Iain-lain shalawatullah wa salamuhu 'alaihim, begitu juga dilakukan oleh para
khulafa' rasyidun dan orang-orang yang sesudah mereka iaitu dari golongan
para sahabat serta para tabi'in dan pula orang-orang yang sesudah mereka dari
golongan alim-ulama kaum Muslimin dan orang-orang yang pilihan di antara mereka.
Yang sedemikian itu adalah mazhabnya sebahagian besar kaum
tabi'in dan orang-orang yang sesudah mereka. Imam as-Syafi'i dan Imam Ahmad
serta sebahagian banyak ahli
fikih radhiallahu 'annum juga mengucapkan - berpendapat - sebagaimana yang
tersebut di atas itu - yakni lebih baik bergaul dengan para manusia untuk
beramar ma'ruf nahi mungkar daripada mengasingkan diri sendiri serta menghindari
bergaul.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan tolong menolonglah engkau semua atas kebajikan dan ketaqwaan."
(al-Maidah: 2)
Dalam Ayat Lain, Allah Ta'ala berfirman :
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik).
Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu
kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan." (Al-Maidah: 80)
Ayat-ayat yang semakna dengan apa yang saya sebutkan di atas itu amat banyak dan mudah dimaklumi.
Ayat-ayat yang semakna dengan apa yang saya sebutkan di atas itu amat banyak dan mudah dimaklumi.
No comments:
Post a Comment