Halaman Terbaru

Thursday 7 September 2017

Riyadhus Shalihin Bab 357 -_- Larangan Beri syarat Kepada Seorang Muslim Dengan Menggunakan Pedang

Larangan Beri syarat Kepada Seorang Muslim Dengan Menggunakan Pedang Dan Sebagainya Baik pun Secara Sungguh-sungguh Atau Senda gurau Dan Larangan Memberikan Pedang Dalam Keadaan Terhunus

1780. Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah s.a.w., sabdanya: "Janganlah seseorang itu berisyaratkan kepada saudaranya dengan menggunakan pedang, sebab sesungguhnya ia tidak mengetahui barangkali syaitan menusukkan apa yang di tangannya itu - pada saudaranya tadi, sehingga menyebabkan ia terjerumus dalam lubang neraka." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Abul Qasim - yakni Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang berisyarat kepada saudaranya dengan menggunakan besi, maka sesungguhnya para malaikat melaknatinya sehingga ia melemparkannya, sekalipun yang diberi isyarat itu adalah saudara seayah dan seibu." Sabdanya s.a.w.: Yanzi'a, ditulis dengan 'ain muhmalah serta kasrahnya zai, ada pula yang dengan ghain mu'jamah serta fathah-nya zai, maknanya berdekatan. Dengan 'ain muhmalah ertinya melempar dan dengan mu'jamah ertinya melempar dan merosakkan asal kata annaz'u itu ertinya ialah menusuk dan merosakkan.
1781. Dari Jabir r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. melarang kalau pedang itu diberikan - atau diterima - dalam keadaan terhunus." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

No comments: