Larangan Beri syarat Kepada
Seorang Muslim Dengan Menggunakan Pedang Dan Sebagainya Baik pun Secara
Sungguh-sungguh Atau Senda gurau Dan Larangan Memberikan Pedang Dalam Keadaan
Terhunus
1780. Dari Abu Hurairah r.a.
dari Rasulullah s.a.w., sabdanya: "Janganlah seseorang itu berisyaratkan kepada
saudaranya dengan menggunakan pedang, sebab sesungguhnya ia tidak mengetahui
barangkali syaitan menusukkan apa yang di tangannya itu - pada saudaranya tadi,
sehingga menyebabkan ia terjerumus dalam lubang neraka." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat Imam Muslim
disebutkan: "Abul Qasim - yakni Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang
berisyarat kepada saudaranya dengan menggunakan besi, maka sesungguhnya para
malaikat melaknatinya sehingga ia melemparkannya, sekalipun yang diberi isyarat
itu adalah saudara seayah dan seibu." Sabdanya s.a.w.: Yanzi'a, ditulis
dengan 'ain muhmalah serta kasrahnya zai, ada pula yang dengan
ghain mu'jamah serta fathah-nya zai, maknanya berdekatan. Dengan
'ain muhmalah ertinya melempar dan dengan mu'jamah ertinya melempar dan
merosakkan asal kata annaz'u itu ertinya ialah menusuk dan merosakkan.
1781. Dari Jabir r.a.,
katanya: "Rasulullah s.a.w. melarang kalau pedang itu diberikan - atau diterima
- dalam keadaan terhunus." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi
dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.
No comments:
Post a Comment