Halaman Terbaru

Monday 4 September 2017

Riyadhus Shalihin Bab 142 -_- Sunnahnya Mentasymitkan / mendo'akan orang yang bersin

Sunnahnya Mentasymitkan — Mendoakan Agar Dikurniai Kerahmatan Oleh Allah Dengan Mengucapkan: Yarhamukallah — Kepada Orang Yang Bersin, Jikalau la Memuji Kepada Allah Ta'ala —Yakni Membaca Alhamdulillah — Dan Makruh Mentasymitkannya Jikalau la Tidak Memuji Kepada Allah Ta'ala, Begitu Pula Huraian Tentang Adab-adab Kesopanan Bertasymit, Bersin Dan Menguap  

875. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu mencintai bersin dan benci kepada menguap. Maka apabila seseorang di antara engkau semua bersin dan ia memuji kepada Allah Ta'ala - yakni mengucapkan Alhamdulillah - maka menjadi hak atas setiap orang Muslim yang mendengarnya supaya ia mengucapkan padanya: Yarhamukallah, yakni: "Semoga engkau diberi kerahmatan oleh Allah. Ada pun menguap, maka hanyasanya menguap itu dari syaitan*. Maka apabila seseorang di antara engkau semua menguap, hendaklah menolaknya sekuat mungkin, sebab sesungguhnya seseorang di antara engkau semua itu apabila menguap maka ketawalah syaitan daripadanya itu." (Riwayat Bukhari)  
876. Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Apabila seseorang di antara engkau semua itu bersin, maka hendaklah mengucapkan: "Alhamdulillah" dan hendaklah saudaranya atau kawannya yang mendengarkan itu lalu mengucapkan: Yarhamukallah Selanjutnya apabila saudara atau kawannya tadi sudah mengucapkan: Yarhamukallah, maka hendaklah orang yang bersin tadi mengucapkan: Yahdikumullah wayush-lihu balakum, ertinya: Semoga Allah memberikan petunjuk pada anda dan pula membaguskan hati anda. (Riwayat Bukhari)  
Menguap itu sudah dimaklumi. Bahasa Arabnya Tatsaub dan ismnya Tsaufaa'. la dianggap berasal dari syaitan, sebagai tanda kebencian kita padanya, kerana menguap itu hanya terjadi dengan sebab adanya tubuh yang berat, perut yang berisi penuh dan condong sekali pada kemalasan. Ingin tidur dan Iain-Iain yang tidak baik. Menguap dikatakan berasal dari syaitan sebab syaitan itu memang kerjanya selalu mengajak kepada hawa nafsu supaya terus-menerus mengikuti kesyahwatan-kesyahwatan belaka. Jadi maksudnya itu yang terutama ialah menakut-nakuti kita dari sesuatu yang dapat mengakibatkan menguap tadi seperti terlampau kenyang sehingga berat melakukan ibadat dan ketaatan.   Intaha.   Diringkaskan dari Nibayah.  
877. Dari Abu Musa r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:  
"Apabila seseorang di antara engkau semua itu bersin lalu ia mengucapkan: Alhamdulillah, maka tasymitkanlah ia - yakni doakan ia supaya memperoleh kerahmatan Allah dengan mengucapkan: Yarhamukallah. Tetapi jikalau ia tidak mengucapkan: Alhamdulillah, maka janganlah engkau semua mentasymitkannya." (Riwayat Muslim)  
878. Dari Anas r.a., katanya: "Ada dua orang yang sedang berada disisi Nabi s.a.w., lalu beliau s.a.w. mentasymitkan pada yang seorang di antara keduanya itu - waktu ia bersin, tetapi tidak mentasymitkan kepada yang lainnya. Lalu berkatalah orang yang tidak ditasymitkan oleh beliau itu: "Si Fulan ini bersin lalu anda mentasymitkan ia, sedang saya pun bersin, tetapi anda tidak mentasymitkan saya. Apakah sebabnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Orang ini setelah bersin mengucapkan Alhamdulillah, sedang engkau tidak mengucapkan Alhamdulillah." (Muttafaq 'alaih) 
879. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila bersin, lalu meletakkan tangannya atau bajunya pada mulutnya dan memperlahankan - atau tidak memperdengarkan - suaranya kerana bersinnya itu." Orang yang meriwayatkan Hadis ini ragu-ragu - apakah dengan kata-kata khafadha atau ghadhdha, tetapi ertinya sama iaitu memperlahankan atau tidak memperdengarkan yakni menutupi suaranya. Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.  
880. Dari Abu Musa r.a., katanya: "Orang-orang Yahudi sama-sama bersin di sisi Rasulullah s.a.w. dan mereka mengharapkan hendaknya beliau s.a.w. mengucapkan: Yarhamukumullah, tetapi beliau s.a.w. mengucapkan: Yahdikumullah wayushlihu balakum. Jadi bukan didoakan supaya dirahmati oleh Allah, tetapi didoakan semoga diberi petunjuk dulu oleh Allah dan diperbaguskan hatinya, sehingga suka menganut agama Islam, sebab pada waktu itu mereka belum memeluk agama Islam, sekalipun mengetahui kebenarannya Muhammad s.a.w. sebagai utusan Tuhan. 
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.  
881. Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:  
"Jikalau seseorang di antara engkau semua itu menguap, maka hendaklah ia memegangkan tangannya pada mulutnya, sebab sesungguhnya syaitan itu akan masuk di dalamnya - jikalau mulut tidak ditutup." (Riwayat Muslim)

No comments: