Sunnahnya Mentasymitkan —
Mendoakan Agar Dikurniai Kerahmatan Oleh Allah Dengan
Mengucapkan: Yarhamukallah — Kepada Orang Yang Bersin,
Jikalau la Memuji Kepada Allah Ta'ala —Yakni Membaca Alhamdulillah — Dan Makruh
Mentasymitkannya Jikalau la Tidak Memuji Kepada Allah
Ta'ala, Begitu Pula Huraian Tentang Adab-adab Kesopanan
Bertasymit, Bersin Dan Menguap
875. Dari Abu Hurairah r.a. bahawasanya Nabi
s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah itu mencintai bersin dan benci kepada
menguap. Maka apabila seseorang di antara engkau semua bersin dan ia memuji
kepada Allah Ta'ala - yakni mengucapkan Alhamdulillah - maka menjadi hak atas
setiap orang Muslim yang mendengarnya supaya ia mengucapkan padanya:
Yarhamukallah, yakni: "Semoga engkau diberi kerahmatan oleh Allah. Ada pun
menguap, maka hanyasanya menguap itu dari syaitan*. Maka apabila seseorang di
antara engkau semua menguap, hendaklah menolaknya sekuat mungkin, sebab
sesungguhnya seseorang di antara engkau semua itu apabila menguap maka ketawalah
syaitan daripadanya itu." (Riwayat Bukhari)
876. Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi
s.a.w., sabdanya: "Apabila seseorang di antara engkau semua itu bersin, maka
hendaklah mengucapkan: "Alhamdulillah" dan hendaklah saudaranya atau kawannya
yang mendengarkan itu lalu mengucapkan: Yarhamukallah Selanjutnya apabila
saudara atau kawannya tadi sudah mengucapkan: Yarhamukallah, maka hendaklah
orang yang bersin tadi mengucapkan: Yahdikumullah wayush-lihu balakum, ertinya:
Semoga Allah memberikan petunjuk pada anda dan pula membaguskan hati anda.
(Riwayat Bukhari)
Menguap itu sudah dimaklumi. Bahasa Arabnya
Tatsaub dan ismnya Tsaufaa'. la dianggap berasal dari syaitan, sebagai tanda
kebencian kita padanya, kerana menguap itu hanya terjadi dengan sebab adanya
tubuh yang berat, perut yang berisi penuh dan condong sekali pada kemalasan.
Ingin tidur dan Iain-Iain yang tidak baik. Menguap dikatakan berasal dari
syaitan sebab syaitan itu memang kerjanya selalu mengajak kepada hawa nafsu
supaya terus-menerus mengikuti kesyahwatan-kesyahwatan belaka. Jadi maksudnya
itu yang terutama ialah menakut-nakuti kita dari sesuatu yang dapat
mengakibatkan menguap tadi seperti terlampau kenyang sehingga berat melakukan
ibadat dan ketaatan. Intaha. Diringkaskan dari Nibayah.
877. Dari Abu Musa r.a., katanya: "Saya
mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apabila seseorang di antara engkau semua
itu bersin lalu ia mengucapkan: Alhamdulillah, maka tasymitkanlah ia - yakni
doakan ia supaya memperoleh kerahmatan Allah dengan mengucapkan: Yarhamukallah.
Tetapi jikalau ia tidak mengucapkan: Alhamdulillah, maka janganlah engkau semua
mentasymitkannya." (Riwayat Muslim)
878. Dari Anas r.a., katanya: "Ada dua orang
yang sedang berada disisi Nabi s.a.w., lalu beliau s.a.w. mentasymitkan pada
yang seorang di antara keduanya itu - waktu ia bersin, tetapi tidak
mentasymitkan kepada yang lainnya. Lalu berkatalah orang yang tidak ditasymitkan
oleh beliau itu: "Si Fulan ini bersin lalu anda mentasymitkan ia, sedang saya
pun bersin, tetapi anda tidak mentasymitkan saya. Apakah sebabnya?" Beliau
s.a.w. menjawab: "Orang ini setelah bersin mengucapkan Alhamdulillah, sedang
engkau tidak mengucapkan Alhamdulillah." (Muttafaq 'alaih)
879. Dari Abu Hurairah r.a., katanya:
"Rasulullah s.a.w. itu apabila bersin, lalu meletakkan tangannya atau bajunya
pada mulutnya dan memperlahankan - atau tidak memperdengarkan - suaranya kerana
bersinnya itu." Orang yang meriwayatkan Hadis ini ragu-ragu - apakah dengan
kata-kata khafadha atau ghadhdha, tetapi ertinya sama iaitu memperlahankan atau
tidak memperdengarkan yakni menutupi suaranya. Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu
Dawud dan termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
880. Dari Abu Musa r.a., katanya:
"Orang-orang Yahudi sama-sama bersin di sisi Rasulullah s.a.w. dan mereka
mengharapkan hendaknya beliau s.a.w. mengucapkan: Yarhamukumullah, tetapi beliau
s.a.w. mengucapkan: Yahdikumullah wayushlihu balakum. Jadi bukan didoakan supaya
dirahmati oleh Allah, tetapi didoakan semoga diberi petunjuk dulu oleh Allah dan
diperbaguskan hatinya, sehingga suka menganut agama Islam, sebab pada waktu itu
mereka belum memeluk agama Islam, sekalipun mengetahui kebenarannya Muhammad
s.a.w. sebagai utusan Tuhan.
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan
Termidzi dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
881. Dari Abu Said al-Khudri r.a., katanya:
"Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Jikalau seseorang di antara engkau semua
itu menguap, maka hendaklah ia memegangkan tangannya pada mulutnya, sebab
sesungguhnya syaitan itu akan masuk di dalamnya -
jikalau mulut tidak ditutup." (Riwayat Muslim)
No comments:
Post a Comment