Halaman Terbaru

Monday, 4 September 2017

Riyadhus Shalihin Bab 155 -_- Menyembahyangi Mayat, Menghantarkannya — Ke Kubur, Menghadhiri Pemakamannya Dan Makruhnya Kaum Wanita Ikut Menghantarkan Janazah-janazah

Tentang keutamaan mengantarkan mayat sudah lebih dulu huraiannya - lihat Kitab Meninjau orang sakit dari Hadis no. 891 dan seterusnya.

926. Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa yang menyaksikan mayat sehingga ia disembahyangi - yakni ikut menyembahyangi pula, maka ia memperolehi pahala seqirath dan barangsiapa yang menyaksikan sehingga di kubur, maka ia memperoleh pahala dua qirath."

Beliau s.a.w. ditanya: "Seberapakah dua qirath itu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu seperti dua gunung yang besar-besar." (Muttafaq 'alaih)

927. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:

''Barangsiapa mengikuti janazahnya seseorang Muslim dengan sebab adanya keimanan serta mengharapkan keredhaan Allah dan ia terus menyertainya sehingga mayat itu disembahyangi dan selesai dimakamkan, maka sesungguhnya orang yang sedemikian itu akan kembali dengan membawa pahala sebanyak dua qirath, setiap seqirath itu adalah sebesar gunung Uhud. Dan barangsiapa yang ikut menyembahyanginya kemudian kembali sebelum dimakamkan, maka sesungguhnya ia akan kembali dengan membawa pahala seqirath." (Riwayat Bukhari)

928. Dari Ummu 'Athiyah radhiallahu 'anha, katanya: "Kita semua dilarang untuk mengikuti menghantarkan janazah - ke kubur, tetapi larangan itu tidak diperkeraskan untuk kita - maksudnya ialah untuk kaum wanita." (Muttafaq 'alarh)

Maknanya ialah bahawa larangan mengikuti janazah ke kubur bagi kaum wanita itu tidak diperkeraskan sebagaimana halnya larangan yang diperkeraskan dalam perkara-perkara yang diharam-kan - jadi hukumnya ialah makruh saja.

No comments: