Halaman Terbaru

Tuesday 29 August 2017

Riyadhus Shalihin Bab 9 -_- Memikir-mikirkan Keagungan Makhluk-makhluk Allah Ta'ala Dan Rosaknya Dunia Dan Kesukaran-kesukaran Di Akhirat Dan Perkara Yang Lain-lain Di Dunia Dan Akhirat Serta Keteledoran Jiwa, Juga Mendidiknya Dan Mengajaknya Untuk Bersikap Istiqamah

Allah Ta'ala berfirman:
"Katakanlah: Hanyasanya aku hendak menasihati kepadamu sekalian perkara satu saja, iaitu supaya engkau sekalian berdiri di hadapan Allah berdua-duaan atau sendiri-sendiri, kemudian engkau sekalian memikirkan bahawa bukanlah kawanmu itu terkena penyakit gila. Tidaklah kawanmu itu melainkan seorang yang memberikan peringatan kepadamu sekalian sebelum datangnya seksa yang amat sangat." (Saba': 46)
Allah Ta'ala berfirman pula:

"Sesungguhnya dalam kejadian langit dan bumi serta bersilih, gantinya malam dengan siang itu adalah tanda-tanda - kekuasaan Allah - bagi orang-orang yang suka berfikir.
"Mereka itu ialah orang-orang yang selalu berzikir kepada Allah ketika berdiri, duduk ataupun berbaring sambil memikirkan kejadian langit dan bumi. Mereka berkata: "Wahai Tuhan kami, sesungguhnya tidaklah Engkau menjadikan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka lindungilah kami dari siksa api neraka." Sampai ayat-ayat seterusnya. (ali-lmran: 190-191)
Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Apakah mereka tidak melihat - memerhatikan - pada unta, bagaimana ia diciptakan?
"Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?
"Dan gunung-gunung, bagaimana ia ditegakkan?
"Dan juga bumi, bagaimana ia dikembangkan?
"Maka dari itu berikanlah peringatan, kerana engkau itu hanyalah seorang yang bertugas memberi peringatan." (al-Ghasyiyah: 17-21)
Allah Ta'ala juga berfirman:
"Apakah mereka tidak hendak berjalan di muka bumi, lalu melihat - memerhatikan - bagaimana akibat orang-orang yang belum mereka? Allah telah membinasakan mereka itu dan keadaan yang seperti itu pula untuk orang-orang kafir?" (Muhammad: 10)
Ayat-ayat mengenai bab ini amat banyak sekali. Setengah dari Hadis-hadis yang berhubungan dengan bab ini ialah Hadis di muka, iaitu:
"Orang yang cerdik - berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya." Dan seterusnya.
Adapun lengkapnya Hadis di atas ialah:
Dari Abu Ya'la iaitu Syaddad bin Aus r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Orang yang cerdik - berakal - ialah orang yang memperhitungkan keadaan dirinya dan suka beramal untuk mencari bekal sesudah matinya, sedangkan orang yang lemah ialah orang yang dirinya selalu mengikuti hawa nafsunya dan mengharap-harapkan kemurahan atas Allah - yakni mengharap-harapkan kebahagiaan dan pengampunan di akhirat, tanpa beramal shalih."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

No comments: